Tragedi Monas Dalam Video & Photo

Klik ini : http://gallery.swaramuslim.com/details.php?image_id=173

Lanjutan bincang2 tentang kenaikan BBM

2008/6/3 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>:

On 6/2/08, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:

Sebenarnya, hutang negara bisa ditutupi oleh negara itu sendiri dengan banyak jalan tanpa harus mengorbankan kehidupan rakyat banyak melalui penaikan BBM yang imbasnya merata disemua lini.

[Dani] ada dua opsi yang harus disadari soal kenaikan BBM ini
1. Subsidi tidak dicabut sekian prosen maka orang-orang menegah keatas “akan selalu” menikmati subsidi tersebut, termasuk orang-orang yang memiliki mobil-mobil mewah yang masih menggunakan premium.
2. Subsidi di berikan maka dua hal yang diperhatikan kaum menengah kebawah dan kaum menengah keatas. Kaum menengah kebawah tentu tidak akan menikmati subsidi BBM itu karena sebagian besar mereka tidak punya kendaraan.
Kalau dipikir secara proporsional siapa sebenarnya yang dirugikan dari kedua opsi diatas?
Saya lebih melihat opsi yang paling baik dibanding menaikkan BBM adalah dengan jalan meningkatkan besar pajak atas barang mewah. Mulai dari peningkatan Pajak Kendaraan dengan rank tahun tertentu, perumahan mewah (yang bentuknya saja seperti villa dan istana raja), perubahan besar PPH untuk karyawan dengan gaji diatas 3 atau 5 juta, perbesar biaya impor, pengurangan fasilitas mewah untuk para pejabat negara, minimal semua acara-acara yang berkesan pesta pora dan sarat dengan penghambur-hamburan uang, ambil alih kembali semua sumber daya alam dan pengelolaannya dari pihak asing dan lain sebagainya.

Pokoknya hal-hal yang memang tidak berimbas besar pada rakyat kecil kebanyakan. Sebab mereka memang tidak punya rumah mewah, mereka tidak punya kendaraan yang kinclong, mereka juga tidak bergaji sampai 5 juta, mereka juga tidak bisa membuat pesta yang sarat dengan makanan, dihadiri para tamu negara, gemerlap lampu bertaburan, manusia-manusia yang berjubel dengan pakaian mahal serta lain sebagainya.

Orang-orang ini mas Dani, berjuang untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya. Mereka rakyat kecil yang rumahnyapun hanya sekedarnya, RSS, RSSS bahkan ada yang cuma beratap jerami. Makannya lebih parah dari puasa kita yang senin-kamis, mereka rela berbunuhan gara-gara uang 100 rupiah.

Arman

Pemerintah selalu berkata defisit anggaran, tetapi studi banding, pengadaan acara-acara pesta yang meriah serta berkesan menghambur-hamburkan uang semacam peringatan 100 tahun kebangkitan nasional yang lalu di istora dan beragam aktivitas lainnya yang secara kasat mata bisa kita saksikan sendiri kesan mubadzirnya.

Kemana larinya pajak yang kita bayar ? mulai dari PPH, PPN, PBB, Pajak Mobil, Pajak Motor, Pajak Reklame dan pajak-pajak lainnya itu ? Untuk perbaikan jalan ? jalan mana ? untuk pembangunan ? pembangunan yang mana ? Kemana larinya sisa-sisa kelebihan uang jemaah haji plus dan non plus kita yang lalu ? kemana larinya ini dan itu yang akan sangat banyak bila kita harus bongkar satu persatu disini.

[Dani] Wah kalau kita bongkar satu persatu saya bukan Pegawai Negeri yang berkerja di Pemda, Depkeu atau Depag,… sedangkan KPK saja baru bekerja beberapa bulan saja baru bisa mengembalikan uang negara yang di korupsi sekian ratus miliar. Dan itu baru menyangkut kasus-kasus yang belum besar, dan ICW yang lantang kepada MA tentang Trasfaransi dana di MA tidak ditanggapi… nah apalagi kita…
Meski demikian, kita tetap punya hak untuk mempertanyakannya. Sebab itu adalah uang kita juga. Kita ikut punya andil memberikan sumbangan kepada negara dari hasil upah kita, dari rumah yang kita diami, dari kendaraan yang kita kendarai, dari telpon yang kita gunakan dan seterusnya.

Pemerintah harus punya penyeimbang, harus punya oposisi dan alat kontrol independens yang melakukan kritik terhadap kebijakan yang mereka keluarkan. Masalah suara kita yang lemah ini didengarkan atau tidak, that’s not big problem I think. Kita hanya perlu untuk memberi mereka kejutan-kejutan jiwa. At least, Allah tidak tuli maupun buta. Setiap rintihan orang yang tertindas pasti akan didengar-Nya.

Arman

Ini politik, bukan kenyataan.
Kita hanya diadu domba oleh para praktisi politik.
Mereka selalu punya teori yang hebat-hebat, pinter-pinter. Padahal lihat disenayan, lihat kinerja anggota DPR. Dari dulu sampai sekarang sama saja. Korupsi, main perempuan, kolusi, sikat sini sikut sana. Petantang petenteng dengan jabatannya, seringai sana seringai sini melihat orang lain. Selalu berkesan sibuk untuk mengurus rakyat, tapi mana goal dari undang-undang porno aksi dan pornografi dulu ? mana katanya sidang konsultasi untuk memanggil presiden sekaitan rencana kenaikan bbm tempo hari ? mana sidang yang membahas kemelaratan masyarakat korban lumpur lappindo ? mana pembahasan dpr dan pemerintah tentang perbaikan korban tsunami aceh, yogya ? mana skb 3 menteri untuk ahmadiyah ?

[Dani] Seorang penguasa dalam mengambil keputusan sudah pasti ada aspek-aspek politik yang bisa dijadikan acuan apalagi menjelang pemilu…..Nah berkaitan dengan anggota DPR mungkin tidak semua yang bersikap “Korupsi, main perempuan, kolusi, sikat sini sikut sana, Petantang petenteng dengan jabatannya, seringai sana seringai sini melihat orang lain. Selalu berkesan sibuk untuk mengurus rakyat“, masih ada dari sekian prosen Anggota DPR yang masih memiliki nurani.

Benar, memang tidak semuanya.
Tapi mari kita pertanyakan dengan jujur, berapa prosen sih yang tidak itu dari seluruh anggota pejabat negara, mulai mentri, wapres, anggota dpr/mpr sampai para ketuanya ?

Contoh paling sederhana sajalah, berapa kali SBY sudah marah-marah kepada “punggawa-punggawanya” yang tidur ketika beliau berpidato ?

Bayangkan, raja ngomong dia tidur … untung bukan jaman orba, kalau tidak pasti sudah digoreng orang-orang seperti itu.

Arman
tapi mana goal dari undang-undang porno aksi dan pornografi dulu ? mana katanya sidang konsultasi untuk memanggil presiden sekaitan rencana kenaikan bbm tempo hari ? mana sidang yang membahas kemelaratan masyarakat korban lumpur lappindo ? mana pembahasan dpr dan pemerintah tentang perbaikan korban tsunami aceh, yogya ? mana skb 3 menteri untuk ahmadiyah ?
[Dani] Kita sudah paham bagaimana orang-orang yang duduk di DPR secara kasat mata namun kita tidak paham apa yang ada di benak anggota DPR dan apa keuntungannya bagi partainya….

Jawab paling sederhana adalah : Kepentingan pribadi.
Entah kepentingan pribadi orang per-orang ataupun kepentingan pribadi partai. Atau malah bisa jadi kepentingan pribadi negara lain yang memiliki kekuasaan dalam menyetir kebijakan negara kita ini.

Arman

Berbicara masalah hadis yang berkaitan dengan pola kritik terhadap pemerintah, jujur saya katakan, tanpa mengurangi penghormatan saya terhadap para perawi hadis tersebut, saya meragukan kebenaran hadis-hadis itu berasal dari mulut suci Rasulullah Saw. Bisa jadi hadis-hadis itu terbit dari para pemegang kekuasaan dari dinasti Muawiyah yang otoriter terhadap ahli bait pada jamannya. Dan itu diatas namakan kepada Rasul.

[Dani] Bisa dibuktikan kalau hadist tersebut terbit di masa Muawiyyah?

InsyaAllah akan saya paparkan bila seluruh kajian saya mengenai masa-masa kelam awal Islam telah selesai. Saya baru melemparkan opini kecil saja yang berharap mendapat masukan lebih banyak untuk penyelesaian kajian tersebut secara berimbang,.

Saya memahami hadist itu adalah cara terbaik untuk menasehati penguasa, karena jika dilakukan didepan umum maka hal itu membuka aib sang penguasa. Bila memang zaman sudah seperti ini dan demonstrasi dipandang lebih baik dari cara yang ada dalam hadist itu, mungkin itu adalah manusiawi yang tidak suka melihat terzholimi oleh pemerintah. Kan sudah dilukiskan dalam hadist diatas kalau diakhir zaman adan ada pemimpin yang tidak adil, otoriter dan zhalim.
Sebenarnya Islam mengajarkan nasehat dengan dakwah yakni dengan tangannya, dengan lisan dan dengan hati. Jika ini sudah dilakukan maka sudah bukan hak kita untuk memaksakan kehendak dengan membawa ribuan masa untuk berdemo. Bukankah dalam menasehati itu harus dengan jalan yang baik, yang tidak menggangu kepentingan umum.
Apakah dengan cara berdemo dengan besar-besaran pemerintah akan menurunkan BBM?

Nasehat yang baik, saya sangat sepakat.
Bertutur kata yang santun lebih lagi saya sepakat.

Tapi ada orang-orang, kaum-kaum, pejabat-pejabat yang tidak bisa dinasehati secara baik-baik. Semakin baik cara kita, semakin out of control dan semena-mena tindakan mereka. Tentu ini bukan satu-satunya cara yang ditawarkan oleh Islam untuk membuat sebuah perubahan dalam satu tatanan masyarakat.

Mari kita lihat dan ambil pembelajarannya dari firman Allah berikut :

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka. (QS.
Al-Ankabut [29] :46)

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi
kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang
zalim. (Qs. Al-Baqarah [2] :193)

Untuk berubah, kita perlu action atau tindakan nyata.
Itulah yang dimaksud oleh Nabi dengan kalimat yang kurang lebih : “Siapa saja yang menyaksikan kemungkaran, hendaknya mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka hendaknya dengan lisannya.”

Islam tidak memperbolehkan kita untuk berdiam diri saat dizalimi, ada banyak solusi yang menjadi pilihan buat kita dalam menyikapi keadaan yang stagmatis seperti itu. Keadaan suatu kaum tidak akan berubah bila kaum itu sendiri yang tidak merubahnya. Demikian isi dari salah satu ayat dalam al-Qur’an.

Jadi sekecil apapun action kita, didengar atau tidak oleh pemerintah, yang jelas kita sudah mengoptimalisasikan upaya yang bisa kita lakukan. Sesuai perintah al-Qur’an. Paling tidak dimata Allah, kita bukan orang yang hanya berpangku tangan menghadapi kondisi yang sangat pahit tersebut. Kita adalah bagian dari perubahan.

Arman

Saya kira kita perlu melakukan banyak kajian kembali terhadap masalah ini. Termasuk proses kroscek terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi lainnya yang berkaitan. (Mungkin ini InsyaAllah bisa kita bahas nanti, bila waktu memang memungkinkan bagi saya khususnya).

[Dani] silahkan mas Arman

Arman

Masalah adab, oke saya sepakat kita memang ditekankan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah untuk mengedepankan adab yang baik dan positip. Tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain. Tidak boleh mengintai-intai untuk mencari kesalahan pihak lain.

[Dani] Nah kalau demikian mengapa Mas arman mengeneralisir anggota DPR “Korupsi, main perempuan, kolusi, sikat sini sikut sana, Petantang petenteng dengan jabatannya, seringai sana seringai sini melihat orang lain. Selalu berkesan sibuk untuk mengurus rakyat“.
Khan tidak semua anggota DPR yang demikian ? maka tidak berprasangka buruk adalah terlebih baik…

Saya tidak berprasangka buruk, tapi ini semua adalah kenyataan yang harus diungkap kehadapan publik untuk bisa menjadi nasehat kedepannya agar tidak lagi terulang. Apabila masih terulang, ya itu sudah bukan salah kita lagi tentunya. Setiap orang punya pilihan dan konsekwensi masing-masing atas pilihannya itu. Kita harus bisa membedakan antara prasangka dengan bukti nyata.

Jika sebuah perbuatan buruk tersebut pengaruhnya tidak terbatas pada si individu pelakunya semata, dalam artian ia telah mempengaruhi publik, misalnya seperti dalam bentuk institusi, negara, organisasi, kelompok atau komunitas tertentu, maka keburukan seperti ini justru menurut hemat saya sangatlah wajib dibongkar dan diungkapkan kepada orang banyak agar mereka mengetahui bahayanya untuk dijauhi dan ditinggalkan supaya mereka terhindar dari bahaya tersebut.

Asas praduga tidak bersalah adalah asas berprasangka baik pada orang lain. Tapi meski begitu, asas ini tidak menutup kemungkinan untuk dibuktikan kebenarannya. Sebab bila tidak seperti itu, maka pelaku kejahatan yang berkerah putih akan terus ongkang-ongkang kaki dinegeri ini. Mereka akan selalu menebar kezaliman demi kezaliman atas dasar prasangka tidak bersalah tersebut. Inilah makanya kita harus bisa menempatkan kapan asas praduga tidak bersalah ini dilakukan. Apa bedanya dengan membuka aib orang lain, apa bedanya dengan membuktikan kesalahan orang lain yang berakibat meluas pada satu kaum.

Arman:

Tetapi saat kezaliman itu merata terjadi dan berimbas pada orang lain diluar sipelaku, maka Rasulullah juga memberikan tuntunan kepada kita untuk menyikapi semua itu. Bila kita melihat suatu kezaliman/kejahatan maka kita diwajibkan untuk melakukan perubahan dengan tangan, dengan mulut dan dengan hati. Jadi action tetap harus ada. Dan action tertinggi adalah dengan perbuatan. Lebih khusus lagi maksudnya adalah bertindak nyata (bukan sekedar teori atau sidang sana sidang sini, musyawarah sana musyawarah sini).

[Dani] Nah kalau sudah musyawarah sana dan sini trus berdemo dengan ribuan Masa dan Pemerintah tidak menurunkan BBM, aritinya adalah sama saja, baik dinasehati dengan cara diam-diam atau terang-terangan hasilnya adalah nol. Intinya adalah adalah berdakwah dengan nasehat adalah tidak harus memaksakan kehendak kepada seseorang atau penguasa tentang apa yang di-ingini.
Rasulullah bersabda “Jika dia mau medengar (nasehat tersebut) itulah yang dimaksud, dan jika tidak (mau mendengar), maka dia telah menunaikan kewajiban atasnya. (Hadits Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Abi Ashim, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal hal. 507 no. 1096)
Ya intinya ” orang/pendemo yang telah menasehati pemerintah itu sudah melakukan kewajibannya, apakah pemerintah mau mendengar atau tidak, maka mereka sudah melakukan kewajibannya…

Benar mas Dani, jadi terserah seperti apa uslub atau caranya yang penting action harus tetap ada dan itu dilakukan secara baik-baik. Demo ya baik-baik, musyawarah ya baik-baik. Kecuali bila kita ingin membuat revolusi atau reformasi jilid 2 🙂

Arman

Bagi orang kecil, perbuatan yang bisa mereka lakukan dan berani mereka tempuh hanyalah berdemonstrasi. Mereka bukan wakil rakyat yang duduk diparlemen dan bisa melakukan banyak aksi melalui meja perundingan atau pengguliran mosi tidak percaya serta berbagai hal “terhormat” lainnya. Mereka bertabrakan dengan pemenuhan hidup sehari-hari yang harus mereka perjuangkan. Tidak seperti para anggota dewan atau pejabat pemerintah yang serba punya fasilitas dan tidak pusing dengan dampak kenaikan BBM terhadap perekonomian global.

[dani] mungkin yang berdemo bukan dari kalangan kecil kali yah ” karena dari beberapa media cetak dan electronik” terlihat bahwa yang melakukan demo adalah mahasiswa, LSM dan anggota kemasyarakatan lainnya, apakah suara mereka itu mewakili wong cilik yang ada di pedaleman, saya pikir tidak.
Ada elit politik yang bermain disitu, untuk menumbuhkan rasa tidak percaya kepada pemerintahan SBY-JK, karena menyangkut juga Pemilu 2009 dan ini kesempatan, lihatlah Iklannya dari Pak Wiranto…. jadi yang demo sebenarnya bukan “Orang kecil” tapi orang-orang besar yang menyerupa atau mau jadi penyelamat orang kecil atau mengatasnakan Rakyat.
Saya ingat ketika sopir angkot ditanya presenter Metro TV, “Pak bagaimana tanggapannya dengan kenaikan BBM ?, Pak Sopir jawab ” yah sebenarnya jangan dinaikin, tapi kalau emang mau naik, yah ga bisa berbuat apa-apa”
Itu kata-kata yang keluar dari wong cilik….

Lagi-lagi mas Dani benar. Yang berdemo itu adalah mahasiswa, lsm dan sebagainya. Kutipan suara sopir angkot yang mas Dani tulispun harus bisa kita telaah dengan obyektif. Mereka tidak punya kemampuan apapun untuk menghindari situasi sulit ini. Tapi dengarlah ucapannya, kalau bisa jangan terjadi. Ini khan rintihannya. Mereka menolak !
Tapi mereka tidak berdaya loh mas dengan segala pertimbangan dan hana-hini lainnya.

Suara mahasiswa, suara lsm suara aktor politik, selama memang menyuarakan kebenaran dan keadilan harus kita terima dan kita amini. Masalah apakah itu dilatar belakangi oleh maksud lainnya, itu bisa kita atur nanti. Kita bisa bergabung dalam kebenaran dan bisa bermusuhan terhadap kebatilan. Kita ini khan bisa berpikir dan tidak harus selamanya membeo atau acc saja apa yang mereka suarakan ?

Arman

Saya memang menyayangkan sikap-sikap anarkis para demonstran, termasuk mahasiswa kita yang terkesan sangat kurang santun dan beradab. Mereka malah menciptakan ketakutan-ketakutan baru dimasyarakat melalui aksi-aksinya itu.

[Dani] Saya juga pernah jadi mahasiswa tapi seumur-umur saya ga pernah demo,…sumpeh ga tau rasanya demo….
Alhamdulillah, saya pernah mas Dani dan itu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi jiwa saya. Itu masa-masa saya ikut dalam demonstrasi mahasiswa tahun 1998 untuk reformasi. Saya bahagia bisa ikut menjadi bagian dalam proses perubahan. Tapi … saya tidak pernah terlibat dalam aksi penjarahan maupun aksi demo anarkis lainnya. Sumpeh deh.
Arman:

Dahulu Ali pernah mendiamkan aksi kelompok muawiyah yang tidak puas dengan sikapnya terhadap pembunuhan Usman. Tapi ketika Muawiyah sudah dianggap keterlaluan dan memberi efek yang tidak baik dimasyarakat, Ali kemudian mencoba melakukan pendekatan persuasif. Setelah beberapa kali dicoba gagal, dia lalu mengangkat senjata untuk memerangi fitnah muawiyah tersebut. Begitupula terhadap kelompok Khawarij dan kelompok Aisyah. Ini juga yang pernah dilakukan oleh Husain terhadap pemerintahan yazid sehingga cucu Nabi tercinta itu harus wafat dengan kepala terpenggal sebagai konsekwensinya.

[Dani] apakah dengan kisah ini Mas Arman mau memerangi pemerintah, cuma gara-gara BBM….
Saya memerangi pemerintah dalam artian menentang kebijakan mereka dan ikut “mengutuk” kesewenangannya, iya. BBM bukan masalah kecil mas. Karena itu masalah hajat hidup orang banyak, masalah nyawa, masalah darah, masalah kelaparan dan lain sebagainya. Bagi saya, menentang kezaliman dan kesewenang-wenangan adalah satu prinsip dalam jiwa. Sekecil apapun itu bentuknya, even didalam doa dan hati. Seperti kata Nabi Saw sendiri.
Arman

Inilah menurut saya yang harusnya kita ketahui dari hadis Rasul berikut :

Dari Ibnu Umar ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Wajib atas seorang muslim (untuk) mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa yang ia sukai ataupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (untuk) berbuat maksiat, maka tidak ada mendengar dan taat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada ketaatan untuk pemerintah dalam perbuatan Maksiat, sekarang maksiat itu apa saja ? apakah hanya sebatas menyembah patung ? durhaka kepada kedua orang tua kandung ? berzinah ? membunuh saja kah ? Apakah sikap mengamini bila pemerintah mengambil kebijakan yang menyensarakan kehidupan masyarakat banyak tidak bisa dikelompokkan sebagai perbuatan menyetujui kemaksiatan ?

[Dani] kalau menurut saya Bukan Maksiat tapi “Berbuat Zholim” karena dari kata dasarnya Maksiat adalah keburukan kalau dzholim adalah berbuat aniaya. Jadi Pemerintah berbuat aniaya kepada Rakyatnya bukan berbuat maksiat.

Jika begitu, maka apakah keputusan pemerintah ini tidak zhalim ? Mungkin mas Dani bisa membantu saya memberikan jawaban atas korelasi kemaksiatan dengan kezaliman ?

Waspada: Kristenisasi dengan Al-Qur’an

Bukti Pemurtadan situs Sabda melalui Al-Qur\'an

Proses Download dari Server Sabda

Bekali Iman Islam anda dan anak cucu anda dengan ini

Upaya kristenisasi terhadap umat Islam, memang telah menjadi rahasia umum.
Sudah banyak jalan dan cara yang dilakukan oleh pihak gereja dan misionarisnya untuk memurtadkan umat Islam kejalan mereka.

Baca, miliki dan koleksi buku anti Kristenisasi dan pemurtadan karya : Armansyah

Tulisan berikut saya ambil dari karya Almarhum Mohammad Diponegoro dengan judul bukunya :
Siasat Mengenal Berbagai Cara Missi Kristenisasi Mutakhir
Cet. ke-2 1986
Shalahuddin Press
Lembaga Pengembangan Informasi Dakwah Islam Yogyakarta

Buku ini pertama kali diterbitkan Desember 1983, namun isi didalamnya masih sangat uptodate dengan kondisi sekarang ini untuk masyarakat Indonesia, dengan demikian harapan yang ada bahwa kita bisa ikut mengawasi bagaimana propaganda dan metode-metode Kristenisasi yang ada ditengah umat Islam sehingga keluarga kita, sahabat kita, tetangga kita maupun lingkungan kita yang Muslim dan Muslimah bisa terhindarkan dari jalan kesesatan ini. InsyaAllah.
Cover buku Siasat

Bab 1

Siasat Missi Kristen

Untuk Kaum Muslimin

Suatu siasat sudah berkembang, dan ini terjadi di Afrika. Namun ada baiknya juga kita kaum Muslimin di Indonesia tahu, karena sedikitnya melukiskan bagaimana Islam dipahami oleh umat Kristen. Pemahaman mereka itulah yang tampaknya masih dipermukaan, telah mewarnai siasat bagaimana menasranikan orang-orang Islam di Afrika. Kehidupan umat Islam dibenua itu terutama yang dijadikan titik penelaahan mereka tentang Islam.

The Evangelical Missions Information Service atau Dinas Penerangan Missi Penyebaran Injil, khusus menerbitkan majalah yang bernama The Muslim World Pulse ( Denyut Nadi Dunia Islam ). Dalam edisinya bulan Januari 1981 yang lewat, majalah itu ditumpahkan seluruhnya untuk memuat sebuah artikel tunggal yang ditulis oleh seorang misionaris dari Nigeria. Dibawah judul Christ’s Ambassadors in Islamic Context (Duta-duta kristus dalam konteks Islam), tulisan itu memusatkan perhatiannya kepada pemahaman pihak Kristen tentang Islam dan mengusulkan siasat untuk menasranikan orang-orang Islam di Afrika. Karangan itu dimaksudkan sebagai petunjuk bagi para missionaris disana.

Pemahaman Tentang Islam

Apa yang sebenarnya dipahami oleh orang kristen tentang Islam ?

Jawaban pada pertanyaan itu kiranya dapat dipetik dari beberapa faktor yang dianggap penting dan dekat hubungannya dengan dakwah Islam yang ditunjukkan oleh tulisan tersebut.

Apa faktor-faktor itu ?

Islam ialah agama theistis (bertuhan) dan juga agama dakwah.

Tujuan Islam ialah menaklukkan seluruh dunia. Bagi Islam, demikian tulisan itu, kenyataan yang ada didunia ini menunjukkan bahwa penduduk bumi terbagi dalam dua golongan, yaitu apa yang diistilahkan dengan Dar ul Islam ( perkampungan orang-orang yang berserah diri ) dan Dar ul Harb ( perkampungan orang-orang yang ingkar ).

Islam ortodoks menolak pemisahan antara yang suci dan yang sekuler, yang religius dan yang politis.

Bukan demikian pandangan orang-orang Islam yang moderen, penulis itu juga mengikuti pendapat bahwa Islam bukan hanya sebuah agama, namun juga suatu kebudayaan, suatu pemerintahan, suatu peradilan dan suatu cara hidup yang utuh.

Negara-negara Arab yang kaya raya karena minyak bumi disebut-sebut juga sebagai salah satu faktor yang penting.

Disitu dikatakan bahwa negara-negara itu bertekad untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam keseantero dunia. Disamping itu si penulis juga menunjukkan derajat kepekaan dari masyarakat Islam terhadap raihan misi kristen.

Ia menilai bahwa lebih mudah untuk mencapai kalangan muda Islam daripada golongan tua.

Pemilihan faktor-faktor itu menunjukkan bahwa pemahamannya tentang Islam memang ada yang benar, tetapi ada juga yang menunjukkan hanya merupakan penelaahan yang dangkal daripada yang hidup didalam masyarakat Islam (di Afrika saja barangkali) dan tidak menyuruk sampai pada inti ajaran Islam itu sendiri. Bagaimanapun pemahaman itu, inilah yang merupakan salah satu dasar dari siasat pengkristenan orang-orang Islam di Afrika untuk disarankan pada missionaris.

Siasat Pengkristenan

Siasat ini sebenarnya sudah dikembangkan sebelumnya dan setelah melewati pengalaman dan percobaan, baru disarankan dalam bentuk-bentuk petunjuk-petunjuk yang konkret. Bagaiamana siasat itu ?

Mengenal lapangan ialah soal yang sangat penting bagi tugas seorang misionaris. Apalagi lapangan itu sangat asing dan sudah memiliki tradisi sendiri yang kuat. Maka para misionaris dianjurkan untuk hidup bersama rakyat dan mempelajari agama merek, meneliti kekuatan dan kelemahan mereka. Baru kemudian rakyat boleh dibawa untuk mengenali kristus, yaitu ” Tuhan yang harus menjadi manusia untuk mengidentifikan diri dengan nasib buruk kita yang tidak tertolong ini”.

Siasat sebelumnya mencap Islam sebagai agama yang keliru, sekarang para misionaris dianjurkan untuk tidak menolak Islam dengan sebutan-sebutan semacam itu. Mereka harus menunjukkan bahw mereka mengakui adanya ” beberapa unsur kebenaran dalam Islam “. Jadi Islam perlu diberi tempat, tidak ditolak secara apriori.

Oleh karena itu pula para misionaris seharusnya memberikan toleransi atau kelonggaran untuk memungkinkan ko-eksistensi (kehidupan bersama) antara kristen dan Islam. Kelanjutan dari ini ialah diadakannya dialog antara kedua agama itu. Para misionaris supaya bersedia atau sedikitnya memberi kesan mau, mendengarkan orang-orang Islam. Maksudnya yang terpenting ialah menanamkan pada orang-orang Islam rasa ” berhutang budi untuk juga mau mendengarkan kalian “.

Persahabatan yang terbuka, blak-blakan, perlu juga dikesankan pada orang-orang Islam, yaitu dengan menampakkan perhatian yang besar pada keperluan-keperluan mereka, terutama menyangkut keperluan hidup. Persahabatan itupun perlu ditunjukkan pada daerah yang peka, yaitu dalam perayaan dan upacara agama.

Para misionaris dianjurkan untuk mau melibatkan diri dalam perayaan dan upacara Islam, bahkan kalau perlu supaya masuk kemasjid untuk melihat apa yang mereka lakukan.

Kenapa sampai masuk masjid ? Penulis artikel itu jelas-jelas menyebutkan alasannya, yaitu karena ” kita perlu pergi keperairan tempat ikan-ikan itu hidup. ”

Cinta kasih tak ada dalam al-Qur’an

Bagi kita umat Islam, pernyataan seperti itu tentu saja sangat mengejutkan. Itu hanya mungkin diucapkan oleh orang yang tidak tahu tentang Islam. Tapi justru itulah yang ingin ditonjolkan dalam siasat pengkristenan orang Islam di Afrika. Dalam tulisan itu diakui bahwa ada persamaan dan titik temu antara Islam dan Kristen. Para misionaris dianjurkan untuk memanfaatkan sebanyak-banyaknya memberi kesan kedua agama itu sangat mirip. Namun cara ini hanya sebagai titik tolak untuk mencapai tujuan yang lain, yaitu menguraikan tentang keagungan kristus dalam hal cinta kasih.

Misi kristen pada waktu lampau mendapat kerugian karena mereka telah menggunakan perlambangan dunia barat. Kristen dianggap oleh masyarakat Islam sebagai agama orang barat, agama kristen ialah lambang dari kebudayaan barat. Kesan itu sekarang coba dihapuskan. Para misionaris Afrika sekarang dipesan untuk tidak membawa perlambangan barat itu lewat agama kristen.

Dengan menghilangkan kesan kebarat-baratan itu, mereka berharap dapat menerobos kedalam kebudayaan Islam. Cara yang dianggap paling efektif adalah dengan menunjukkan cinta kasih dan kemurahan hati dalam penyelenggaraan amal-amal dibidang kesehatan dan pendidikan. Rumah sakit dan sekolah perlu didirikan dan para misionaris supaya mengambil bagian aktif didalamnya. Juga dianjurkan penggunaan cara-cara yang praktis dalam penyebaran ajaran kristus, yaitu menggunakan bahan-bahan bacaan, kursus-kursus tertulis dan kisah-kisah perumpamaan, yang disampaikan pada orang-orang Islam dengan cara yang murah.

Dan selain itu orang-orang kristen yang berbahasa Arab perlu dilibatkan dalam gerakan misi tersebut.

Gereja Islam dirumah

Salah satu hal yang menarik ialah apa yang diistilahkan dengan ” Gereja Islam “, apakah gereja Islam ?

Dengan sederhana dapat dikatakan bahwa gereja Islam ialah gereja yang tumbuh dalam keluarga Islam yang sudah berhasil ditaklukkan menjadi kristen. Titik beratnya terletak pada keluarga. Itulah yang sekarang dianjurkan untuk dijadikan sasaran bagi para misionaris.

Menasranikan perorangan dari umat Islam dianggap kurang tepat lagi. Sekarang lebih didorong untuk mengarahkan penyebaran Injil itu pada keluarga-keluarga Islam, bukan perorangnya. Kenapa begitu ? menurut penulis artikel itu, ialah karena bila keluarga itu sudah beralih agama menjadi kristen maka keluarga itu menjadi sebuah gereja didalam rumah.

Artikel itu memberikan beberapa petunjuk tentang gereja-gereja Islam itu, yang bagaimana menggarap keluarga-keluarga Islam yang sudah berhasil dikristenkan supaya dapat lestari dan berkembang. Dari keluarga-keluarga itu jangan diharapkan hal-hal yang terlalu banyak, tulisnya.

Yang terpenting justru supaya mereka itu dibuat kerasan sebagai pemeluk agama yang baru. Dan mereka perlu ditopang dengan berbagai upaya untuk dapat mengembangkan gereja Islam mereka sendiri.

Begitulah petunjuk-petunjuk yang ditujukan pada para misionaris di Afrika untuk mengkristenkan kaum Muslimin disana.

ARMANSYAH, 2008