Artikel terbanyak pembacanya

Salamun ‘ala manittaba al Huda.,

Alhamdulillah, berikut daftar Artikel yang paling sering dibaca oleh pengunjung blog ini (https://arsiparmansyah.wordpress.com).

(Klik gambar untuk melihat lebih jelas)

Informasi tersebut merupakan data real berdasar hasil statistik WordPress.com tanpa ada rekayasa apapun

Dari statistik ini maka diketahui artikel yang paling banyak mendapat perhatian pembaca adalah Tanggapan untuk buku Jaber Bolushi (Oktober 2015 Imam Mahdi akan datang).

Disusul oleh artikel Fenomena al-Qiyadah al-Islamiyah dan terus kebawah sampai dengan artikel Mengapa Isa itu bukan Yesus Kristus.

Untuk diketahui bersama, artikel Fenomena Al-Qiyadah… sudah dibukukan oleh Penerbit Hikmah (Mizan Publika, 2007) dengan judul “Jejak Nabi Palsu”

jnpkecil

Yang bahasannya mencakup ajaran Ahmadiyah, Lia Eden, Al-Qiyadah al-Islamiyah, Ingkar Sunnah, Syiah dan Sunni

Sementara artikel Mengapa Isa itu bukan Yesus Kristus sudah dibukukan pula oleh Penerbit Restu Agung Jakarta dengan judul “Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih”

rekonskcl

Bahasan buku ini tentu saja sesuai judulnya, mengupas tuntas jejak-jejak sejarah kenabian Isa al-Masih terhadap Bani Israel

Kedua buku tersebut bila kesulitan mendapatkannya dipasaran, bisa dipesan langsung kepenulis melalui sms ke 0816.355.539 atau email : armansyah.skom@gmail.com

Kali ini InsyaAllah, saya akan kembali membukukan artikel “Bedah Buku Jaber Bolushi…”

Nantikan penerbitannya ….

Statistik Terbaru

Statistik tanggapan buku jaber Bolushi

Artikel Muhammad Nabi Terakhir dikoran Sripo

Alhamdulillah, akhirnya artikel “Muhammad Saw adalah Nabi terakhir” dimuat juga di Harian Sriwijaya Post yang terbit di Palembang. Tepatnya ada pada terbitan tanggal 25 April 2008, halaman 17, rubrik Mimbar Jum’at.

Semoga artikel kecil ini, bisa memberi arti dalam peneguhan akidah masyarakat terhadap konsepsi Khatamun Nabiyyin dari Muhammad Saw. Sehingga tidak mudah tergoda dan terpengaruh oleh berbagai klaim kenabian atau kerasulan yang didakwa oleh para Nabi palsu.

Bukti Artikel dikoran Sriwijaya Post